Siapa itu Roh Kudus? Mengapa Kehadiran-Nya Penting?

May 27, 2021
Posted in Apologetika
window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'AW-11484915265');
May 27, 2021 gracealone

Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia (Rm. 8:32)? Bapa, mengapa Engkau mengorbankan Anak-Mu?

Ajaran bahwa Bapa yang mengorbankan Anak-Nya bagi umat manusia merupakan salah satu ajaran utama dalam kekristenan. Namun, tidak semua orang rupanya dengan mudah menerima ajaran ini. Pertanyaan yang pasti muncul adalah, mengapa? Setega itukah Dia? Bahkan seorang ayah di dunia, tak akan tega melakukan itu pada anaknya.

Seandainya Anda seorang ayah, apakah Anda akan mengorbankan anak untuk kepentingan orang lain? Seandainya Anda melakukannya, apakah tindakan itu akan menuai tanggapan positif dari masyarakat? Dengan kesulitan-kesulitan ini, apakah ajaran ini tidak logis dan tidak dapat dibenarkan? Bagaimana menjawab keberatan ini?

Kita perlu memperjelas keberatan yang diajukan. Keberatan yang diajukan sebenarnya lebih ke arah emosional daripada intelektual. Relasi orang tua dan anak memang selalu melibatkan unsur perasaan. Keberatan yang diajukan lebih ke arah “tidak benar” dalam arti ‘tidak baik”, bukan dalam arti “tidak dapat dibenarkan secara logis.”

Menyingkapi keberatan ini, sebuah ilustrasi akan membantu: Seandainya anak Anda ingin menjadi tentara, apakah Anda akan mendukungnya? Anda tahu bahwa dengan menjadi tentara berarti anak Anda siap mengorbankan diri bagi keselamatan orang lain. Dan, seandainya anak Anda gugur dalam bertugas, apakah Anda akan menganggap anak Anda bodoh? Bukankah Anda malah bangga dengan anak Anda? Termasuk masyarakat, bukankah mereka akan memandang anak Anda sebagai seorang pahlawan?

Mengorbankan anak pada dirinya sendiri tidak selalu salah atau negatif, ada kasus-kasus tertentu ketika tindakan itu justru dinilai mulia. Kuncinya terletak pada dua hal:

Pertama, kerelaan orang tua dan anak. Jika tidak ada pihak yang dipaksa, tindakan berkorban bagi orang lain merupakan sebuah kebajikan. Keterpaksaan akan mengurangi keluhuran dari tindakan itu.

Dalam relasi Bapa dan Anak, Allah Tritunggal memang sepakat (Yoh. 17:4). Mereka adalah satu Allah dalam tiga Pribadi. Ada yang mengutus, ada pula yang diutus. Keduanya sama-sama rela melakukan hal tersebut. Kerelaan ini didorong oleh kasih mereka yang besar (Yoh. 3:16). Tidak ada yang salah dengan sebuah pengorbanan selama hal itu dilakukan tanpa paksaan.

Kedua, tujuan yang baik. Para teroris yang meledakkan diri di tengah kerumunan juga melakukan pengorbanan. Namun, hampir semua orang akan menyebutnya sebagai tindakan yang bodoh atau tidak beradab. Mengapa? Karena pengorbanan itu dilakukan demi sebuah tujuan yang tidak baik. Mencelakan orang lain jelas bukan sebuah kebajikan, apalagi dengan tujuan untuk memaksa orang lain mengadopsi gaya hidup yang dia yakini.

Seorang tentara yang tertembak ketika melindungi masyarakat adalah kasus yang berbeda. Tujuan turut menentukan apakah suatu pengorbanan dapat disebut kebajikan. Dalam kasus penebusan Kristus, semua dilakukan untuk kebaikan manusia. Mereka yang dikuasai oleh dosa dibebaskan, yang tidak memiliki harapan sekarang memiliki jaminan pengharapan, yang menderita dijanjikan kelepasan total di dalam Allah.

Jadi, apakah pengorbanan Yesus Kristus adalah sesuatu yang bisa dibenarkan? Tentu saja. Bukan hanya bisa dibenarkan, tetapi sangat membanggakan.

 

Sumber: https://rec.or.id/bapa-mengurbankan-anak-nya-sukar-untuk-diterima/

Artikel ini diunggah pula di Instagram API: https://www.instagram.com/p/CPYQzoAB50p/

, , , , , , ,
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.
Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor slot gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor