Krisis Iman Menutun Saya Pada Pelayanan Apologetika

August 8, 2024
Posted in Apologetika
window.dataLayer = window.dataLayer || []; function gtag(){dataLayer.push(arguments);} gtag('js', new Date()); gtag('config', 'AW-11484915265');
August 8, 2024 gracealone

Oleh Bedjo Lie

Saya lahir dan dibesarkan oleh orang tua yang tidak mengenal Tuhan. Alhasil, saya menjadi agnostik dan apatis terhadap hal-hal rohani. Ketika saya menginjak usia 15 tahun, semuanya berubah secara radikal dan tiba-tiba. Injil yang diberitakan pendeta saya di desa membawa saya menerima Tuhan Yesus.

Sejak saat itu, Alkitab menggantikan buku silat Kho Ping Hoo. Persekutuan dan pelayanan menggeser bulutangkis dan berjudi, hobi saya sebelumnya.

Di tahun kedua sebagai murid Kristus, sebuah peristiwa membawa saya pada krisis iman. Bukan penderitaan berat, tetapi pembacaan buku! Sebuah tulisan polemik dari non Kristen mengguncang iman saya. Alkitab telah dipalsukan, Allah Tritunggal itu sesat, Isa Al-Masih dipertuhankan kaum Nasrani, dan berbagai tuduhan lainnya.

Saya tidak bisa tidur. Gelisah berhari-hari. Saya tidak bisa berdoa lagi kepada Yesus. Saya berkata kepada diri sendiri “Jika buku ini benar, saya akan pindah agama.” Saya menyiapkan mental untuk melawan arus, murtad dari iman Kristen. Bukankah manusia rasional harus mengikuti kemana saja bukti-bukti mengarahkan?

Pengejaran kebenaran pun saya mulai. Saya mencari dan membaca buku-buku tentang topik-topik yang diperdebatkan diatas. Saya membobot argumen dari kedua belah pihak. Di luar dugaan, saya berjumpa dengan literatur apologetika yang tepat. Tuhan memakai para apologis dalam dan luar negeri untuk meluluskan saya dari krisis iman.

Setelah pulih, saya belajar mengasihi Tuhan dengan melibatkan akal budi. Saat duduk di bangku SMA kelas 3, saya diminta menyampaikan renungan dalam persekutuan pemuda gereja. Judul yang saya pilih: keilahian Yesus Kristus! Ketika saya menempuh pendidikan teologi di dua tempat, banyak tema yang penting dan menarik, tetapi apologetika tetap menjadi fokus saya.

Di masa lalu, saya belajar apologetika untuk menolong diri sendiri. Dalam rencana Allah Bapa, akhirnya apologetika menjadi fokus pelayanan saya. Kerinduan saya adalah menggunakan apologetika untuk menolong murid Kristus memberitakan Injil dan memuridkan orang lain. Ada banyak orang yang bergumul dengan berbagai pertanyaan sulit tentang iman, dan apologetika terbukti berguna bagi banyak orang yang saya kenal. Apologetika adalah salah satu alat yang dipakai Roh Kudus untuk membawa orang pada Tuhan Yesus dan bertumbuh dalam Dia.

Soli Deo Gloria.

, , , , , ,
Lost your password? Please enter your username or email address. You will receive a link to create a new password via email.
Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor slot gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor Slot Gacor