Situs resmi RZIM telah merilis pernyataan resmi sehubungan dengan dugaan kasus pelecehan seksual yang dilakukan oleh almarhum Ravi Zacharias, seorang apologis terkenal. Dengan bantuan penyelidik independen yang kredibel, RZIM telah mengakui kebenaran dari semua tuduhan. Penyelidikan tersebut bahkan mengungkapkan tindakan-tindakan lain yang lebih serius daripada yang dituduhkan di awal.
Walaupun API tidak pernah menyinggung kehidupan pribadi siapapun di medsos dan API tidak memiliki kemitraan resmi dengan RZIM, kami merasa perlu untuk menyatakan sikap terkait hal ini. Para pembicara API beberapa kali menggunakan pemikiran dan perkataan Ravi dalam seminar-seminar mereka. Instagram kami juga pernah membuat unggahan tentang beliau. Ketika semakin banyak orang menanyakan sikap API terhadap isu ini, kami meyakini bahwa kami perlu membicarakan hal ini secara publik.
Seluruh pembicara dan staf RZIM benar-benar kaget dan tidak percaya ketika pertama kali mendengar tuduhan pelecehan seksual terhadap Ravi. Dari berbagai seminar, wawancara, dan tulisan beliau kami menangkap kesan bahwa beliau adalah figur teladan dalam banyak hal, termasuk dalam relasi dengan lawan jenis. Kini semua gambaran positif tersebut perlahan hancur berantakan. Kehidupan Ravi di panggung sangat berbeda dengan kehidupannya sehari-hari.
Kami merasa sedih, kecewa dan marah atas perbuatannya yang tidak senonoh terhadap para perempuan. Sedih, karena martabat para korban perempuan tersebut sebagai gambar Allah telah direndahkan dan dinodai. Kami tidak dapat membayangkan kepedihan luka dan kengerian trauma yang mereka dan keluarga mereka harus hadapi, bahkan mungkin untuk seumur hidup mereka. Kecewa, karena figur Ravi tidak seperti yang kami duga. Dalam ketidaktahuan dan kenaifan kami telah memandang Ravi secara berlebihan. Marah, karena Ravi beberapa kali berbohong dengan memberikan penyangkalan secara publik terhadap semua tuduhan tersebut. Beliau juga sempat bersikap represif terhadap masukan dan kritikan beberapa staf RZIM yang melihat bahaya dan kekurangpantasan dalam kebiasaan traveling Ravi.
Apa yang dilakukan oleh Ravi telah mencoreng reputasi kekristenan, secara khusus pelayanan apologetika. Kami meyakini bahwa siapa (integritas apologis) sama pentingnya dengan apa (materi pembelaan) dan bagaimana (strategi pembelaan). Tindakan Ravi merupakan sebuah tamparan keras dan kehilangan besar bagi semua apologis Kristen di seluruh dunia.
API berdiri bersama-sama dengan seluruh korban dan keluarga mereka. Kami berbagi dukungan dengan semua pihak yang merasa dirugikan: staf, para sponsor, mitra, sukarelawan dan pembicara RZIM.
Melalui unggahan ini pula kami ingin mengungkapkan empati dan dukungan kepada seluruh keluarga Ravi, isteri dan anak-anaknya. Terlepas dari dugaan bahwa pihak keluarga sempat bersikap kurang objektif maupun kooperatif dalam menganalisa situasi dan melancarkan investigasi, mereka bukanlah pelaku. Perasaan mereka terluka. Nama baik mereka tercoreng. Tindakan Ravi yang tidak senonoh telah menjadi aib yang besar bagi mereka dan keturunan mereka di masa yang akan datang.
Akhirnya, kami juga meminta maaf apabila melalui unggahan-unggahan API di medsos atau ucapan para pembicara API di seminar-seminar SIAP, kami mungkin telah turut memberikan kesan yang keliru tentang Ravi. Anda berhak mendapatkan penjelasan resmi dari kami. Kiranya kita semua dimampukan untuk menarik pelajaran berharga dari semuanya ini. Soli Deo Gloria.
– Apologetika Indonesia
Artikel ini diunggah pula di Instagram API dan GRAMI
https://www.instagram.com/p/CLLf1cQBTgj/
https://www.instagram.com/p/CLLgLgwBkhV/